Tiada yang lebih meyakinkan dari
sebuah pengharapan akan kehidupan yang lebih baik kedepannya, karena harapan
merupakan salah satu alasan mendasar akan kehidupan seseorang, tua, muda,
remaja,atau bahkan anak-anak, kaya, miskin dll. Harapan adalah milik semua
orang. Harapan bisa menjadikan seseorang untuk tetap melanjutkan kehidupannya.
Artinya kita hidup didunia ini karena sebuah ” HARAPAN”.
Kita terlahir dari sebuah harapan
orang tua, mereka berharap agar anaknya menjadi seorang yang sukses untuk masa
depannya. Kaya, sejahtera, pintar, bagus dalam segala hal.
Begitu banyak harapan untuk dunia, berharap sehat, berharap
rezeki berlimpah, berharap apapun. Tapi..Pernahkah terlintas untuk berharap
kepada Allah untuk selalu dijaga hatinya? Untuk selalu berharap bahwa Allah
akan menetapkan hati ini pada agamaNya??. Tidakkah disadari hampir semua harapan
kita hanya seputar masalah dunia??
bukankah kita tidak selamanya didunia ini??
lalu kemana kita akan kembali setelah kematian datang??
lalu sebenarnya apa harapan terbesar dalam hidup kita??
bukankah kita tidak selamanya didunia ini??
lalu kemana kita akan kembali setelah kematian datang??
lalu sebenarnya apa harapan terbesar dalam hidup kita??
Disaat semua harapan terwujud
lalu akan muncul lagi sebuah harapan-harapan lainnya. Boleh saja berharap,
namun jika otak dan hati kita dipenuhi dengan semua harapan palsu akan dunia
ini, yang tiada habisnya, lalu apa sebenarnya hakikat kita hidup didunia ini
yang hanya sementara??. Batas tipis antara harapan dan keinginan. Apakah hidup
kita hanya dihabiskan dengan usaha perwujudan semua harapan atau keinginan
(obsesi) kita? Tidak! Jelas tidak. Jangan pernah sia-siakan waktu untuk
mengerjar itu semua, karena kita tidak akan pernah hidup selamanya.
Harapan yang sebenarnya...
Komentar