Langsung ke konten utama

suku badui, Banten "Menikmati kemewahan dalam Kesederhanaan" 2

"KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT SUKU BADUI TERHADAP ALAM DAN LINGKUNGAN SEKITAR"
(Perjalanan di kampung Badui dalam)

Mari berimajinasi, karena tidak akan ada gambar untuk mewakili bagaimana perkampungan suku badui dalam, tidak diperbolehkannya dokumentasi tersebut bermaksud untuk menjaga kelestarian alam sekitar agar tidak ter-exploitasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Tell the world, We are here!!…

Suara gemericik air sungai serta canda tawa anak-anak desa sudah mulai terdengar dari kejauhan, kami yang memang benar-benar sudah merasa kepayahan dan tak sanggup lagi untuk berjalan pun segera mengumpulkan sisa-sisa tenaga yang tersisa, ya saya dan teman-teman sangat antusias, mengetahui bahwa kami sedikit lagi akan sampai diperkampungan, bau aroma rumput dan dedaunan pun semerbak, bau desa yang khas, yang tak pernah dan tak akan bisa kami jumpai di kota. 

jalan setapak dari bebatuan nan licin akibat tertutupi oleh lumut, pohon-pohon tinggi menaungi jalan setapak,semuanya tampak gelap dan lembab, tumpukan bebatuan dan semak belukar bercampur lumut dikanan dan kiri kami, tak sesekali salah seorang teman saya terpeleset jatuh karena jalan yang terlalu licin, seperti berjalan di lorong waktu, memasuki peradaban yang belum pernah terjamah oleh arus global. Begitu sederhana namun mewah. 


Setelah menyusuri jalan setapak tersebut kami melewati jembatan bambu, disanalah sumber suara tadi berasal,suara arus Sungai yang jernih serta canda tawa anak-anak desa yang sedang mandi di sungai. Kami hanya melempar senyum kepada mereka, karena tidak tahu bahasa yang mereka gunakan. Dari kejauhan sudah Nampak deretan rumah-rumah tradisional yang dari dulu sampai sekarang tidak pernah berubah. Kami seperti kembali ke masa lalu.

Persinggahan…

Tumpukan-tumpukan bebatuan berada dimana-mana, membuat pola-pola tersendiri, seperti pada jaman prasejarah. Rumah-rumah berpondasi tumpukan batu kali. Pemandangan yang sangat berbeda dengan perkampungan badui luar. Ini masih terlalu asli.

Senja mulai menyapa, cahaya kekuningan menyilaukan penglihatan kami, menyusuri “gang” yang terhimpit  rumah-rumah, kami singgah di salah satu rumah penduduk asli sana. Hanya dalam beberapa menit gelap pun datang.

Sayup-sayup cahaya lilin menerangi wajah-wajah lelah kami yang sudah seharian tadi berjalan untuk mencapai desa. Senyum, canda, tawa, dan rasa puas terlihat sekali menghiasi wajah kami.

Malam ini diisi dengan obrolan dari dosen pembimbing kami dan kepala keluarga dari rumah yang kami singgahi tersebut. Kami duduk membentuk suatu lingkaran besar, diatas lantai bambu, rasanya hangat, ada rasa kekeluargaan, dalam remangnya lilin yang berpendar. 

Kemudian kami disuguhkan makanan khas sana, yaitu singkong rebus dicampur kelapa, dan air putih dengan cangkir dari bambu.  Kami makan malam bersama.

Malam itu terasa sangat panjang, dengan keadaan fisik yang  tidak lagi fit, kami semua mengalami pegal-pegal yang luar biasa, serta udara yang dingin pun membuat kami tidak bisa tidur dengan nyenyak. Namun karena sangat lelah akhirnya kami pun tertidur lelap.

Tepat pukul 04.30 ayam sudah berkokok,menggantikan bunyi alarm yang biasa kami gunakan, saya langsung membangunkan teman2 lainnya untuk ke sungai bersama-sama, mengambil air wudhu. Subuh itu masih sangat gelap, hanya ada bunyi ayam berkokok, bunyi binatang malam, serta bunyi deru air sungai yang memecah keheningan. Kami bersama-sama menuju sungai tersebut dengan hanya berbekal senter.

matahari mulai menyapa kami, dibalik sinarnya yang hangat, namun udara masih tetap terasa dingin, waktu yang tersisa kami manfaatkan dengan menggambar suasana kampung dan rumah-rumah adat disana. Setelah itu kami sarapan bersama, dan bersiap-siap untuk pulang (turun) pada pukul 08.00 pagi. 

previous post suku badui part 1

bersambung...
smg, 301112 11:32

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perkembangan Arsitektur (Renaissance - Proto Modern)

Ini tugas Sejarah Arsitektur mengenai Perkembangan Arsitektur dari masa Renaissance sampe Proto-Modern,  yang gue rangkum dalam bentuk tabel supaya keliatan perkembangannya baik dari segi type bangunan, struktur sampe estetikanya. mungkin agak gak keliatan karena gue masukin berupa gambar, tapi kalo pun gambarnya di klik juga bisa keliatan kok, hehe.. semoga dapat membantu... ^^v KESIMPULAN : Dilihat dari perkembangannya maka masa Renaissance sampai masa Rococo tidak terlalu terjadi perubahan yang signifikan baik dari segi type bangunan, utilitas maupun estetikannya, perubahan baru mulai terlihat pada masa Neo classic sampai Proto modern atau awal mula munculnya Arsitektur Modern, dari segi type bangunan, struktur dan estetika sangat berbeda karena pada zaman itu muncul pemikiran - pemikiran yang melatarbelakangi perubahan kondisi per-Arsitekturan yang tadinya Arsitektur hanya diperuntukan bagi kalangan rohaniawan atau bangsawan dengan seorang arsitek y

skripshit..

M ungkin agak gak up to date gw baru mengulas buku ini, berhubung gw baru bisa beli buku ini di toko buku terdekat rumah gue, hehe.. ya you know lah gw harus menyisihkan sedikt uang bulanan gue yg gue kumpulkan untuk beli buku. oke!, lupakan hal itu.  "SKIRIPSHIT" entah kenapa mata gue langsung terpukau melihat judulnya, haha secara gue tahun ini akan menjadi mahasiswa tingkat tua, yang artinya gue harus berhadapan dengan skripsi semester depan. Ooohh GOD! yeahh merasa judul buku ini cocok banget sama kehidupan yg sedang gw jalani sekarang #sailah langsung aja gue comot buku itu dari raknya. oke, gw gak akan bercerita panjang lebar bagaimana gw bisa menemukan buku ini dan merasa buku ini cocok banget sama guw, yah biarkan itu menjadi cerita yg hanya Tuhan dan gw yang tau =P pertama membaca buku ini sepertinya gw sudah merasakan jatuh cinta, eits maksud gw bukan jatuh cinta dalam arti sebenarnya, tapi baru baca beberapa paragraf aja gw udah bisa cekikikan ketawa sendi

(Sejarah Arsitektur 2) PAUL RUDOLPH

Sumber : http://places.designobserver.com/feature/reading-rudolph/12607/ 15 mei 2012 (15:50) PAUL RUDOLPH   DATA ·        Born : Elkton, Kentucky October 23, 1918 ·          Nationality : United States ·          Education : Bachelor's degree in architecture at Auburn University (Alabama Polytechnic Institute) in 1940. Harvard Graduate School of Design to study with Bauhaus founder Walter Gropius, receive his master's in 1947. Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Paul_Rudolph_(architect) 15 Mei 2012 15:41 ·          live on : spend his youth in alabama 1948-1949 he settled in Florida 1957-1965 in Yale 1965 in New York Sumber : http://prudolph.lib.umassd.edu/introduction 15 Mei 2012 15:43 ·            works : o    1940 he spent a year working in the office of E.B. Van Keuren in Birmingham, Alabama. o    World War II, at the Brooklyn Navy Yard. As an officer in the U.S. Naval Reserve